Alat musik Kolintang adalah salah satu alat musik tradisional masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara. Alat musik ini terbuat dari kayu unik yang disusun dan dimainkan dengan cara dipukul dengan palu.
Kolintang sekilas hampir mirip dengan alat musik Gamelan Jawa, namun suara yang dihasilkan lebih lengkap dan cara memainkannya sedikit berbeda. Alat musik ini merupakan salah satu alat musik tradisional yang sangat terkenal di masyarakat Minahasa dan sering digunakan untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan tari, pengiring lagu, bahkan pertunjukan musik.
Contents
Sejarah Awal Alat Musik Kolintang
Dahulu kala ada sebuah desa cantik bernama To Un Rano, sekarang Tondano. Ada seorang gadis di kota ini di daerah Minahasa yang kecantikannya sudah terkenal di seluruh desa. Ini adalah salah satu alasan mengapa begitu banyak anak muda jatuh cinta. Lintang, wanita muda, adalah seorang penyanyi yang baik dengan suara yang kuat dan merdu.
Dahulu kala, di kota To Un Rano, ada pesta pemuda. Pada saat itu seorang pemuda yang menawan dan agung muncul, dan Lintang kemudian bertemu dengannya. Makasiga adalah pemahat muda dengan banyak pengalaman.Ia kemudian mengajukan lamaran kepada Lintang, yang setuju dengan syarat Makasiga menemukan alat musik yang lebih merdu daripada suling emas.
Dirinya kemudian melakukan perjalanan melalui hutan untuk mencari alat musik yang diinginkan Lintang. Makasiga memotong kayu dan menggantungnya di bawah sinar matahari agar tetap hangat di malam hari. Potongan-potongan kayu tersebut kemudian dikumpulkan satu per satu dan dibuang ke tempat lain setelah dikeringkan.
Ada suara yang sangat keras dan merdu saat potongan-potongan kayu jatuh ke tanah. Makasiga tampak gembira. Sementara itu, dua pemburu di lokasi lain mendengar suara itu dan pergi mencari sumbernya.
Singkat cerita, Makasiga jatuh sakit dan menjadi kurus karena terlalu fokus untuk mendapatkan alat musik untuk Lintang, dan lalai untuk makan dan minum. Kedua pemburu itu melacaknya dan membawanya kembali ke desanya.
Lintang menjadi sakit parah setelah mengetahui kematian Makasiga dan mengikutinya ke alam baka. Cerita sebelumnya adalah cerita rakyat Minahasa tentang asal muasal kolintang, alat musik tradisional Minahasa. Meskipun terbuat dari kayu, ia menghasilkan suara melodi yang kuat saat dipukul.
Pengertian Kolintang
Cerita sebelumnya adalah cerita rakyat Minahasa tentang asal alat musik Kolintang Minahasa. Meskipun terbuat dari kayu, ia menghasilkan suara melodi yang kuat saat dipukul. Suara yang dihasilkan dapat bervariasi dari tinggi ke rendah. Kayu telur, kayu bandar, arbitrer, kakinik, atau kayu ringan lainnya yang bertekstur padat dengan serat kayu yang tersusun rapi membentuk garis horizontal merupakan jenis kayu yang digunakan untuk membuat kolintang.
Bunyi “tong” untuk nada rendah, “ting” untuk nada tinggi, dan “tang” untuk nada tengah membentuk kata “kolintang”. Orang Minahasa meminta mereka memainkan kolintang sambil berkata “Ayo kita ber Tong Ting Tang” atau “Maimo Kumolintang” dalam bahasa lokal Minahasa. Istilah “kolintang” diciptakan karena perilaku ini.
Bentuk Alat Musik Kolintang
Alat musik Kolintang dibedakan dari bentuknya yang khas, yaitu terdiri dari rangkaian bilah-bilah kayu yang ditumpuk di atas sebuah guratan. Panjang pendek bilah ini menyesuaikan dengan nada yang ingin Anda capai. Pemain Kolintang harus belajar memegang pemukul dengan tepat dan tepat. Ini ada hubungannya dengan cara membuat nada. Musisi Kolintang terkadang terpaksa menggunakan tiga akord dalam sebuah lagu.
Pemain Kolintang harus selalu menggunakan tiga palu untuk membuat akord. Rak berpalang Kolintang terdiri dari dua baris batang nada kayu keras, masing-masing dengan nada berbeda di rak atas dan bawah. Semakin besar jumlah bilah nada yang digunakan, semakin besar spektrum nada yang dapat dihasilkan pemain.
Jenis Alat Musik Kolintang
Alat musik kolintang saat ini terbagi dalam berbagai kategori. Suara yang dihasilkan menunjukkan perbedaannya. Berikut beberapa jenisnya yaitu:
- Lowway (bass)
- Cella (cello)
- Karua (tenor 1)
- Karua rua (tenor 2)
- Uner (alto 1)
- Uner rua (alto 2)
- Katelu (ukulele)
- Ina esa (melodi 1)
- Ina rua (melodi 2)
- In a taweng (melodi 3)
Cara Memainkan Alat Musik Tradisional Minahasa
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, alat musik kolintang dimainkan dengan cara dipukul dengan tongkat tertentu. Bantalan kain, mirip dengan instrumen perkusi Gamelan, sering diterapkan pada ujung tongkat sehingga suara yang dihasilkan terdengar sangat baik. Tiga tongkat biasanya digunakan, yang masing-masing diberi nomor secara independen. Tongkat pertama biasanya dipegang di tangan kiri, sedangkan tongkat kedua dan ketiga dipegang di tangan kanan. Stik dua dan tiga, khususnya, biasanya ditempatkan di antara jari-jari tergantung pada akor yang Anda mainkan.
Alat musik kolintang, seperti alat musik lainnya, memiliki akord unik yang dimainkan secara bersamaan. Bass dan melodi biasanya dimainkan tanpa chord untuk jenis Kolintang, tetapi diubah ke nada yang diinginkan sehingga hanya membutuhkan dua stik untuk dimainkan.
Fungsi Alat Musik Kolintang
Kolintang digunakan dalam beberapa ritual upacara dan berfungsi sebagai alat musik menghibur diri, pengiring musik dan seni tari tradisional dalam upacara adat. Kolintang dulunya digunakan sebagai musik pengiring dalam upacara ritual untuk memuja arwah leluhur, namun akhirnya ditinggalkan.
Baca Juga : Tangga Nada Diatonis Mayor: Pengertian, Ciri-ciri & Susunannya
Alat musik Kolintang juga digunakan untuk menyapa pengunjung dari daerah tetangga, serta tamu negara di daerah Sulut dan pejabat negara dalam kunjungan wisata daerah. Kini, alat musik ini digunakan sebagai bentuk hiburan, dan sering terlihat di panggung-panggung besar menampilkan lagu-lagu pop dan sejenisnya. Banyak kelompok musik kolintang berpartisipasi dalam festival tradisional dan kegiatan musik tradisional.
Demikian penjelasan mengenai Alat Musik Kolintang: Sejarah, Jenis, Bentuk, Hingga Fungsi. Sebagai salah satu hasil budaya Indonesia, kita harus terus melestarikan alat musik ini dengan membaca dan mengenalnya. Semoga artikel ini bisa memberikan Anda banyak manfaat!