Revolusi Bumi adalah pergerakan Bumi dalam orbitnya mengelilingi Matahari. Beberapa peristiwa penting terjadi sebagai pengaruh revolusi bumi. Salah satunya adalah perbedaan musim antar negara.
Bumi berputar secara negatif (berlawanan arah jarum jam). Akibatnya, jika kita berada di pesawat ruang angkasa tepat di atas kutub utara, maka akan terlihat Bumi mengorbit Matahari dalam arah berlawanan arah jarum jam. Terdapat 2 peristiwa yang membuktikan bahwa revolusi bumi benar terjadi, yaitu:
-
Contents
Terdapat Paralaks Bintang
Pergerakan posisi bintang terdekat dengan latar belakang bintang yang jauh disebut sebagai paralaks bintang. Keadaan ini disebabkan oleh pengamatan Bumi yang bergeser posisinya.
-
Terjadi Aberasi Cahaya Bintang
Bintang Pergeseran nyata dalam arah cahaya dari bintang yang disebabkan oleh gerakan revolusioner bumi dikenal sebagai aberasi cahaya bintang. Peristiwa aberasi ini sebanding dengan aberasi yang disebabkan oleh tetesan air hujan yang mengenai kaca mobil. Ketika mobil diam, seseorang di dalam akan melihat tetesan air hujan jatuh tegak lurus ke jendela. Saat mobil bergerak, tetesan air hujan terlihat sama.
Baca Juga : Pengertian Dan Letak Astronomis Indonesia, Wawasan Wajib Tahu!
Akibat Revolusi Bumi
Akibat revolusi bumi adalah menyebabkan beberapa peristiwa penting yang telah disaksikan oleh semua makhluk hidup di planet ini.
-
Gerakan Semu Tahunan Matahari
Gerak semu tahunan Matahari adalah gerak semu Matahari setiap tahun dari khatulistiwa pada 23,5° lintang utara dan selatan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Matahari terus berubah arah setelah mencapai garis lintang 23.5°, yang dikenal sebagai garis balik.
Garis Balik Utara (GBU) terletak pada 23,5° dan Garis Lintang Selatan (GBU) terletak pada 23,5°. Garis ini didefinisikan sebagai garis yang sejajar dengan ekuator. Pergerakan tahunan Matahari yang tampak menyebabkannya muncul di ekuator pada 21 Maret, kemudian bergerak ke utara.
Pada tanggal 22 Juni, Matahari tampak kembali ke ekuator. Matahari yang saat ini berada di ekuator akan bermigrasi ke selatan pada 23 September. Matahari akan kembali ke ekuator ketika mencapai titik balik matahari pada 23 Desember.
-
Pergantian Musim
Revolusi bumi mengakibatkan terjadinya perbedaan musim di setiap daerah. Daerah tropis hanya memiliki dua musim yaitu kemarau dan hujan. Sedangkan zona subtropis memiliki empat musim yaitu musim semi, musim hujan, musim panas dan musim gugur. Musim-musim ini terjadi setahun sekali. Daerah subtropis atau belahan bumi utara dan selatan memiliki musim yang bervariasi karena intensitas radiasi matahari yang bervariasi. Musim semi datang ketika belahan bumi utara menerima sinar matahari paling banyak. Sementara itu, saat musim gugur mendekat, belahan bumi selatan menerima lebih sedikit sinar matahari. Begitu juga sampai datangnya musim dingin dan musim panas.
-
Perbedaan Panjang Siang Dan Malam
Dampak revolusi bumi dan posisi miring sumbu bumi pada bidang ekliptika menyebabkan panjang siang dan malam berbeda di belahan bumi selatan dan utara. Karena kutub utara lebih dekat dengan matahari, belahan bumi utara lebih pendek dari belahan bumi selatan dari 23 September hingga 22 Desember. Hal ini berbeda dengan zona khatulistiwa, di mana panjang siang dan malam praktis selalu sama atau hanya berubah.
-
Perbedaan Kenampakan Rasi Bintang
Revolusi bumi menyebabkan terjadinya perubahan penampakkan pada rasi bintang. Susunan bintang-bintang di langit terjadi pada malam hari dan, jika diperhatikan, membentuk pola-pola tertentu. Rasi bintang adalah nama yang diberikan untuk pola bintang ini. Susunan bintang di sebelah timur matahari akan terlihat saat bumi berotasi ke timur matahari.
Saat bumi bergerak ke barat matahari, bintang-bintang di barat memiliki pola susunan yang berbeda dari bintang-bintang di timur. Akibatnya, penampilan rasi bintang bervariasi. Saat ini, nama-nama Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo dan nama-nama lainnya.
-
Penetapan Kalender Masehi
Durasi satu tahun untuk revolusi bumi adalah 365,25 hari. Untuk membulatkan jam, yaitu 0,25 atau ¼ hari, 1 hari ditambahkan setiap 4 tahun, sehingga jumlah hari menjadi 366, yang dikenal sebagai tahun kabisat. Hal ini kerap Anda jumpai pada bulan Februari, jumlah hari meningkat menjadi 29.
Demikianlah informasi seputar Akibat Revolusi Bumi Yang Dirasakan Manusia. Sekarang kita tahukan bagaimana kalender, musim, serta perbedaan waktu dapat terjadi. Semoga artikel ini dapat memberikan Anda manfaat.