Kaesang Pangarep mengenakan kuluk Mataram Islam atau yang sering disebut sebagai kopiah atau penutup kepala tradisional. Kaesang masuk ke ruangan mengenakan baju merah bermotif benang emas yang melengkapi busana Erina Gudono. Namun, Kaesang membedakan dirinya dari penampilannya pada prosesi sebelumnya dengan mengenakan kuluk hitam dengan benang emas.
Arti Kuluk Mataram Islam
Awalnya, tujuan kuluk Mataram Islam ini adalah untuk memperkuat pengakuan dunia Islam terhadap pemakainya sebagai raja Jawa. Raden Rangsang atau Susuhunan Agung Hanyakrakusuma mengirim perwakilan ke Kekaisaran Ottoman di tempat yang sekarang disebut Turki di masa lalu.
Raden Rangsang, seorang utusan dari Mataram, dianugerahi gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana Jawi Matarami oleh Sultan Murad, menurut berbagai catatan sejarah. Gelar tersebut diberikan bersamaan dengan tarbusy, atau hiasan kepala, yang setara dengan mahkota dalam budaya Utsmaniyah. Selain itu, Raden Rangsang disodori bendera, spanduk, dan kendi berisi air zam-zam.
Baca Juga :
Keturunan Sultan Agung terus memakai gaya tarbus selama berabad-abad, terutama pada penobatan penguasa dinasti Mataram. Sesuai dengan konsep Islam Mataram tentang pernikahannya dengan Erina Gudono, Kaesang Pangarep kini memperkenalkan kembali kuluk.
Tema Mataram Islam dipilih dengan mempertimbangkan pusaka Kaesang yang berbasis di Solo dan Erina yang berasal dari Yogyakarta. Sebelum dipecah menjadi dua oleh Perjanjian Giyanti tahun 1755 menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Kesultanan Mataram Islam merupakan kerajaan Islam di Jawa.
Pernikahan Kaesang-Erina
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sebelumnya saat melangsungkan akad nikah di Pendopo Agung Ambarrukmo Yogyakarta pada Sabtu 12 Oktober lalu. Kaesang mempersembahkan mahar pada upacara tersebut berupa uang tunai Rp 300.000, serta emas batangan seberat 10, 12, 20 dan 22 gram serta satu set peralatan sembahyang.
Sementara itu terdapat dua sesi syukuran atas pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, dari pagi hingga siang dan sore hingga malam. Para tamu undangan baik dari calon pengantin, mertua, maupun tamu negara semuanya disambut dengan hangat oleh kedua mempelai untuk acara syukuran ini.